Asal Usul Sejarah Nama Kota Kebumen Jawa Tengah
Nama Kebumen berawal
dari adanya seorang tokoh Kyai Pangeran Bumidirja. Beliau seorang
bangsawan ulama dari Kerajaan Mataram yang merupakan adik dari Sultan
Agung Hanyokro Kusumo. Kyai Pangeran Bumidirja adalah penasihat raja,
yang selalu memberikan saran jika sang raja bertindak melebihi batas
kekuasaannya.
Ia adalah seorang penasehat yang jujur dan bijaksana dalam
memberikan masukan kepada sang raja pada saat itu.Suatu ketika, Kyai
Pangeran Bumidirjo memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I
karena telah melanggar pangeran keadilan dalam bertindak keras dan
kejam. Bahkan, ia juga berkompromi dengan VOC Belanda untuk kejahatan,
serta memusuhi bangsawan, ulama’ dan rakyat kecil.
Peringatan tersebut
justru membuat Sunan Amangkurat I marah dan merencanakan akan membunuh
Kyai Pangeran Bumidirja. Untuk menghadapi hal itu, Kyai Pangeran
Bumidirjo memiliki inisiatif pergi untuk meloloskan diri dari hukuman
yang akan dilakukakn oleh sunan Amangkurat I.
Dalam perjalanan
meloloskan diri, ia tidak memakai nama bangsawannya namun mengganti nama
menjadi Kyai Bumi. Dalam perjalanan, Kyai
Pangeran Bumidirjo sampai ke daerah Panjer kemudian mendapat hadiah
sebidang tanah sebelah utara sungai Lukulo.
Pada tahun 1670 ia membangun
padepokan/pondok yang dikenal dengan nama Ki bumi atau Ki-Bumi-An dan
menjadi KEBUMEN. Bila kelahiran Kebumen
diambil dari segi nama, maka versi Kyai Pangeran Bumidirjo yang harus
dipakai untuk memperringati hari jadi Kebumen pada tanggal 26 Juni 1677.